Skip to main content

Panduan Lengkap Memilih Font CSS yang Tepat untuk Website Kamu: Rahasia Agar Website Makin Kece dan Nyaman Dibaca!

chalk, chalkboard, seo, ux, webdev, web design, design, uxdesign, uidesign, love, heart, sign, words, gray love, gray heart, gray design, gray web, seo, seo, seo, seo, seo
Image by kaboompics from Pixabay

Pernah nggak sih kamu buka sebuah website, terus merasa teksnya susah dibaca? Atau malah font-nya bikin mata lelah dan pengen buru-buru keluar? Nah, itu dia masalah klasik yang sering terjadi kalau kita nggak paham cara memilih font yang tepat di CSS. Yuk, kita kulik bareng-bareng kenapa font itu penting banget buat website kamu, dan gimana caranya memilih font yang bukan cuma keren tapi juga nyaman dilihat.

Kenapa Memilih Font Itu Penting Banget?

Bayangin kamu lagi duduk di warung kopi, ngobrol sama kanca (teman) sambil ngopi. Kalau lawan bicaramu ngomongnya pelan dan jelas, pasti kamu nyaman kan? Nah, font itu ibarat suara dalam dunia website. Font yang tepat bisa bikin pengunjung betah baca isi website kamu, bahkan bisa bikin mereka balik lagi. Sebaliknya, font yang salah bisa bikin mereka kabur sebelum baca satu kata pun.

Selain itu, font juga bagian dari identitas merek kamu. Misalnya, website toko batik kamu pakai font yang elegan dan tradisional, otomatis pengunjung akan ngerasa "wah, ini serius dan punya karakter." Jadi, font bukan cuma soal estetika, tapi juga soal komunikasi.

Insider tip: Dalam bahasa Jawa, ada istilah "ngemong" yang artinya merawat dengan penuh perhatian. Nah, merawat tampilan website dengan font yang tepat itu ibarat ngemong pengunjung supaya mereka merasa dihargai dan nyaman.

Properti Font-family dalam CSS: Kunci Memilih Font

Di CSS, untuk menentukan font yang mau dipakai, kita pakai properti font-family. Kalau nama fontnya lebih dari satu kata, wajib pakai tanda kutip ganda (""). Contohnya:

.p1 {
  font-family: "Times New Roman", Times, serif;
}
.p2 {
  font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;
}
.p3 {
  font-family: "Lucida Console", "Courier New", monospace;
}

Nah, kenapa harus ada lebih dari satu font? Ini karena kita butuh fallback fonts alias cadangan font kalau font utama nggak tersedia di perangkat pengunjung.

Apa Itu Web Safe Fonts dan Kenapa Harus Pakai Fallback Fonts?

Web Safe Fonts adalah font yang hampir pasti tersedia di semua perangkat dan browser, seperti Arial, Times New Roman, dan Courier New. Tapi, jangan salah, nggak ada font yang 100% tersedia di semua perangkat. Misalnya, kamu pakai font "Lucida Console" tapi pengunjung pakai perangkat yang nggak punya font itu, maka yang muncul bisa jadi font lain yang nggak sesuai harapan.

Makanya, kita perlu fallback fonts. Jadi, kalau font utama nggak ada, browser akan coba pakai font kedua, ketiga, dan seterusnya sampai ketemu yang tersedia. Contohnya:

p {
  font-family: Tahoma, Verdana, sans-serif;
}

Kalau Tahoma nggak ada, browser coba Verdana, kalau Verdana juga nggak ada, baru pakai font default sans-serif.

Wow moment: Mirip seperti kamu bawa payung cadangan saat musim hujan. Walaupun berharap payung utama nggak rusak, tapi kalau rusak, kamu tetap siap dengan payung cadangan. Begitu juga dengan font, kita harus siap sedia fallback supaya tampilan website tetap konsisten.

Macam-macam Font dan Karakteristiknya

1. Serif: Elegan dan Formal

Font serif punya garis kecil di ujung hurufnya. Biasanya dipakai untuk kesan klasik dan formal. Contoh font serif:

  • "Times New Roman"
  • Georgia
  • Garamond

Kalau kamu pernah baca buku atau koran, biasanya pakai font serif karena lebih nyaman untuk bacaan panjang.

2. Sans-serif: Modern dan Bersih

Font sans-serif nggak punya garis kecil di ujung huruf. Kesan yang ditimbulkan lebih modern dan minimalis. Contoh:

  • Arial
  • Helvetica
  • Verdana

Font ini cocok buat website yang pengen tampil simpel dan mudah dibaca di layar digital.

3. Monospace: Teknikal dan Rapi

Font monospace setiap hurufnya punya lebar yang sama. Biasanya dipakai buat kode program atau tampilan yang butuh presisi. Contoh:

  • "Courier New"
  • "Lucida Console"

Kalau kamu suka ngoding, font ini pasti sudah nggak asing lagi.

Cerita Nyata: Pengalaman Saya Memilih Font untuk Website

Dulu, saya pernah bikin website komunitas kecil-kecilan. Awalnya pakai font yang keren menurut saya, tapi ternyata banyak teman yang bilang susah dibaca, terutama di ponsel. Setelah saya ganti ke font yang lebih umum seperti Arial dan menambahkan fallback fonts, pengunjung jadi lebih betah baca artikel dan feedbacknya positif.

Ini seperti pengalaman saya waktu belajar naik sepeda. Awalnya saya pakai sepeda mahal tapi ban tipis, jadi gampang selip di jalanan kampung yang berpasir. Setelah ganti ban yang lebih sesuai, perjalanan jadi lancar dan nyaman. Sama halnya dengan font, pilih yang sesuai konteks dan kebutuhan pengunjung.

Pertanyaan Buat Kamu

  • Pernahkah kamu merasa lelah baca teks di sebuah website? Apa font yang menurutmu paling nyaman?
  • Kalau kamu bikin website sendiri, font apa yang bakal kamu pilih dan kenapa?

Tips Memilih Font yang Tepat untuk Website Kamu

  • Kenali audiensmu. Kalau targetnya anak muda, font modern dan santai bisa jadi pilihan. Kalau untuk bisnis formal, font serif bisa lebih pas.
  • Gunakan kombinasi font yang harmonis. Misalnya, judul pakai serif, isi pakai sans-serif supaya kontras tapi tetap enak dilihat.
  • Perhatikan ukuran dan warna font. Jangan sampai font terlalu kecil atau warnanya kurang kontras dengan latar belakang.
  • Selalu sertakan fallback fonts. Ini supaya tampilan tetap konsisten di berbagai perangkat.
  • Tes di berbagai perangkat. Cek tampilan font di laptop, ponsel, dan tablet.

Insider tip: Dalam bahasa Jawa, ada pepatah "aja dumeh" yang artinya jangan sombong. Dalam memilih font, jangan cuma pilih yang kamu suka saja, tapi pertimbangkan juga kenyamanan pengunjung.

Kesimpulan: Font Bukan Sekadar Huruf, Tapi Jiwa Website Kamu

Memilih font itu ibarat memilih baju yang kamu pakai sehari-hari. Kalau baju nyaman dan cocok, kamu pasti percaya diri dan betah beraktivitas. Sama halnya dengan font, kalau kamu pilih yang tepat, website kamu akan terasa hidup, nyaman, dan punya karakter yang kuat.

Jadi, mulai sekarang jangan anggap remeh pemilihan font di CSS. Pelajari jenis-jenis font, manfaatkan properti font-family dengan bijak, dan jangan lupa selalu sediakan fallback fonts. Dengan begitu, website kamu nggak cuma keren tapi juga ramah buat pengunjung.

Wow moment terakhir: Memilih font yang tepat itu seperti memilih teman ngobrol yang asyik. Kalau teman ngobrolnya enak, kamu betah lama-lama. Begitu juga pengunjung website kamu!


You may like these posts

Komentar